Suatu saat di dalam kelas kesenian sedang dilangsungkan diskusi seru seputar perkembangan film
Indonesia. Pak dosen memberi prolog bahwa saat ini industri film
Indonesia sedang dalam gairah-gairahnya.
Yang jadi persoalan untuk didiskusikan adalah bagaimana kwalitas film
Indonesia saat ini diukur dari ide, kreativitas, tawaran-tawaran barunya, tematiknya, dan lain-lain.
Maka terjadilah perdebatan seru seputar analisis, kritik dan apresiasi film
Indonesia.
Ada yang berpendapat bahwa banyaknya film yang diproduksi bukan indikator kemajuan film
Indonesia.
Ada juga yang berpendapat bahwa bagaimanapun banyaknya film yang sudah diproduksi merupakan bukti kemajuan film
Indonesia.
Mahasiswa yang lain berpendapat meskipun film
Indonesia saat ini banyak sekali, namun semua tak berkualitas, "masa gak ada bedanya film sama video klip," katanya. Wah pokoknya seru sekali perdebatan saat itu.
Namun, ada satu mahasiswa yang dari awal diskusi hingga akhir tampak bengong saja seperti enggan terlibat dalam diskusi.
Pak dosen bertanya: "Anton, dari tadi kamu kok diam saja. Apa kamu nggak suka dengan film
Indonesia?"
"Nggak, Pak."
"Lho, kenapa?"
"Nggak ada teksnya, Pak. Kalau film barat
kan ada teksnya."
Sumber: e-ketawa on Aug 30th, 2008 (ketawa.com)
Diedit kembali oleh: Harun Yahya II
No comments:
Post a Comment